Senin, 22 Juni 2009

Masih Layakkah Kita Kecewa....?????

Masihkah kita layak mengucap kecewa????
ketika kita hanya mempertanyakan kontribusi orang lain????
ketika kita hanya mempertanyakan apa yang di berikan dakwah pada kita bukannya bertanya apa yang telah kita berikan untuk dakwah ini???
mungkin kita merasa menjadi orang yang paling berkontribusi terhadap jamaah ini
sehingga kita merasa layak untuk kecewa pada sistem ini
ingatlah saudaraku....
semakin tinggi kita berada maka hempasan angin akan semakin kuat...
angin itu akan membuat kita kedinginan, lelah dan terpental jauh dari dakwah ini...
ketika kita hanya mengeluh tanpa muhasabah maka yang kita lihat hanya kesalahan
semua ukhuwah, cinta dan kebahagiaan akan menjadi semu
ingatlah ketika kau di lahirkan oleh dakwah ini
ingatlah bagaimana kondisimu sebelum bertemu dakwah ini
ingatlah ukhuwah, cinta dan kebahagiaan yang pernah di berikan dakwah ini kepadamu
pernahkah terpikir oleh kita
Alloh begitu baik pada kita karena memberi kita kesempatan ada di jalan ini
kenapa Alloh memilih kita dari ribuan manusia di permukaan bumi???
maka selayaknya lah kita bersyukur atas semua karunia ini
karena tak smua orang ada di jalan ini
jalan ini adalah jalan bagi orang-orang terpilih
bagi orang-orang yang tangguh
karena jalan ini tak menyediakan sisi untuk beristirahat
tak menyediakan tempat bagi orang-orang yang cengeng dan mengeluh
jalan ini adalah jalan berduri di mana semua orang mendapat ujian dan cobaan sesuai dengan keimanannya
maka masih layakkah kita kecewa????
pertanyakan itu pada diri kita masing-masing
dan dengarlah jawaban dari hati nurani
dan bersegeralah bersiap seraya berkata
AKU TAK AKAN MENYERAH....
ALLOHU AKBAR.....!!!!!!!!!!!!!!!

Senin, 15 Juni 2009

Adakah kita merasa kecewa...??

Assalamu’alaikum…

Apa kabar saudaraku…?
Semoga rahmat Allah senantiasa selalu tercurah dan menyejukan jiwa-jiwa yang panas karena dunia.Amin.

Saudaraku…terkadang kita berpikir bahwa kita telah melakukan banyak hal, sedangkan orang orang lain tidak melakukan apapun…
Kita berpikir bahwa kita telah berkorban banyak demi keluarga, saudara, sahabat bahlan dakwah dan kita juga mengira bahwa orang lain tidak melakukan apapun, tidak ada apresiasi pada pengorbanan kita

Kita merasa kecewa dan di kecewakan…?!
Membuat kita punya alas an untuk mundur…?!
Ada alasan buat kita untuk menuntut…?!
Ada alasan buat kita untuk menghujat..?
Tapi saudaraku…benarkah demikian adanya…?

Mari sejenak kita tundukan kepala, bersihkan hati, sucikan jiwa, dan putihkan pikiran dan menyerahkannya hanya pada Allah Robbul Izatti…….
Karena jangan-jangan kita tidak melakukan apapun…!
Jangan-jangan kita sebenarnya telah disibukan untuk mengoreksi kesalahan orang lain…?!
Jangan-jangan kita telah lupa untuk mengoreksi diri sendiri….?!!
Seperti kata pepatah “kuman di seberang lautan tampak, tapi gajah dipelupuk mata tak tampak” (Asstaghfirllah)

Saudaraku….jika pengorbanan yang kita lakukan (merasa) tidak mendapat respon yang baik, yang kita lakukan bukan menghujat, menuntut dan menyalahkan orang lain…Tapi cobalah intropeksi diri sendiri.

Mungkinkah hati tak ikhlas dalam berkorban…?
Ataukah pengorbanan yang kita berikan hanya sebatas kepada manusia, kepada keluarga, pimpinan/atasan, saudara, teman, dan belum berorientasi pada Allah …??

Jika benar…bersegerahlah minta ampun dan kembalikan semua persoalan kepada Allah.

Saudaraku…yakinlah setelah kita serahkan semua kepada Allah, melapangkan hati, Insya Allah kita tidak akan pernah kecewa, atau dilanda kecemasan apa lagi pembangkangan karena mungkin Allah sedang menguji sebatas mana azzam kita, sejauh mana kesabaran kita..”Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), sedangkan Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad diantara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rossul-NYA dan orang-orang yang beriman dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” ( maaf saya lupa surah apa dan ayat berapa?).

Saudaraku… jangan mundur meski hanya sejengkal ketika apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan kenyataan, karena mungkin Allah sedang membelajarkan kita untuk sedikit bersabar, pemaaf dan jadi manusi tangguh yang akan mengemban perintah Allah.

“Jadilah engkau pemaaf & suruhlah orang-orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh (Al-A’raf:199)
Maha benar Allah atas segala firmannya.
Sungguh saudaraku…tidak ada alasan yang membuat kita kecewa
Sungguh saudaraku…tidak ada alasan yang membuat kita mundur dari jalan yang kita pilih………

Wallahu alam bi sahawab…
Wassalamu’alaikum…

Khanif salsabila

Selasa, 05 Mei 2009

Taujih

Ibnu Aufa pernah mengimami orang2 sholat Subuh. Beliau membaca ayat : "Apabila sangkakala telah ditiup,hari itulah hari teramat susah." (QS. Al Muddatstsir;8-9) Beliau menangis terisak-isak lalu meninggal dunia. Al'Ibar, Adz-Dzahabiy I/109

Hamdun bin Ahmad pernah ditanya, "Mengapa ucapan Ulama As-Salaf lebih berguna dari ucapan kita?" Beliau menjawab: Karena mereka berbicara untuk kemuliaan Islam, keselamatan jiwa dan kridhoan Arrohman. Sedangkan kita berbicara untuk kemuliaan diri, mencari dunia dan keridhoan manusia." Shifatushshofwah IV:122

Kamis, 16 April 2009

Sobat

Aku mungkin bukan siapa2 untukmu
Tapi kau berarti untukku
Aku mungkin cuma teman bagimu
Tapi kau sahabat bagiku
Kau tau sahabat
Lelah hati ini mencoba mengertimu
Memahami sedihmu
Memahami tangismu
Walau ku tau aku tak sempurna
Tapi aku berusaha menjadi seperti adanya
Sekarang...hatiku tak kuasa lagi
Menahan perih luka yang menganga
Andai mampu ku ulang lagi
Tak ingin aku di sini
Sobat
Pergilah...jika memang ingin pergi
Aku hanya mampu melihat
Dan mencoba bangkit berdiri

Sabtu, 11 April 2009


Mari mengurai silsilah di ranah membasah
Pejamkan matamu sejenak agar dapat kukecup resah
Tak kuharap ada nanah di sebalik bilah-bilah yang berdarah
Jazirah itu akan kita tanami tetumbuhan penawar lelah

Mari mengeja kalimat-kalimat yang tak sudah
Kita rangkai jadi kelambu dalam galau malam mendesah
Lentera-lentera telah terpasang menyambut titah
Istana bebintang mengundang kita dalam jamuan kisah

Mari berbaring dalam dongeng pengantar tidur
Kenangan mengukir dalam doa yang tak akan terkubur
Tapak-tapak tamadun memutar aksara untuk bertutur
Setiap untai kataku adalah harap yang tak pernah luntur

Mari………………..memutar kalam mendayung lebur !

Sabtu, 04 April 2009

Sobat

Sobat...
Masih ku ingat sore itu
Saat bayu bertiup syahdu
Kau hadir dengan tangis pilu
Menatapku dengan sendu
Sobat
Kutau cerita di balik tangismu
Ku mengerti asa dalam hatimu
Walau tangan tak kuasa membantu
Sobat
Ku ingin lihat senyummu
Setelah sekian lama yang ada hanya pilu

Wahai cinta

Wahai cinta
Kenapa bersembunyi di balik mega
Saat kurindu kau selalu tiada
Sepoi bayu hadirkan asa
Setelah hujan hadirkan makna
Wahai cinta
Mengertikah tentang cerita senja???
Saat langit berwarna jingga
Ketika bintang tak jua ada
Saat rembulan mengintip manja
Wahai cinta
Hadirmu selalu kurasa
Walau tak pernah berwujud ada
Namun hadirmu semakin nyata