Rabu, 21 Januari 2009

Kerinduan

Rabbi….saat Q jatuh…

aku inginkan uluran tanganMu

saat Q sendiri….

Q ingin Engkau ada bersamaku

saat ku lelah..

Q ingin Engkau ada di sampingku

saat Q marah…

Kuingin Engkau menenangkan amarahku

ah…

Aku tau manusia terlalu sulit dan dhaif untuk d mengerti

Ketika Allah membuka pintu maaf dan surga-Nya

kita manusia tanpa sadar slalu menutupnya

begitu banyak nikmat-Mu kepada diriku

begitu banyak cinta-Mu pada Q

tapi knapa hati ini trasa kosong dan hampa???

stiap malam ku tatap bintang dan berteriak

ingin ku cium bau embun di rerumputan

ingin kutatap hamparan bintang di malam kelam

tenggelam bersama tiupan bayu

hadir bersama kicauan burung di pagi hari

suara kodok dan jangkrik di malam gulita

aku rindu suasana itu…

disaat alam tertidur lelap

pohon dan rerumputan bernafas dalam kesyahduannya

di iringi fajar yang smakin menyingsing

aih..

indahnya berdiri menantang bukit

melanglang buana bersama aliran sungai

bergemiriak di sela bebatuan

aku rindu suasana itu

terlentang di bumi menatap langit berhias bintang

Rabbb…

kejenuhan hati ini terasa menyiksa

bagai cemeti membelit badan sepanjang waktu

waktu seakan smakin membunuhku

membunuh imajinasi yang mendesak kluar

stiap detik, menit dan jam begitu menyiksa

menyisakan pedih dan perih tiada berperi

Rabbi…

layakkah diri ini menyebut nama-MU

saat lisan lebih fasih menyebut nama makhluk-Mu

saat hati mulai sering bimbang

Rabbi…

tuntun aku ke jalan terang-Mu

layaknya fajar muncul di timur

seiring dengan lenyapnya rembulan

biarkan sinarnya menembus hatiku

menembus gulita malam di dalam relung hatiku

Rabbi…

bimbang aku ke puncak nikmat memuja-Mu

hingga ajal memberangus jiwa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar